LIMBAH B3
ABSTRAKSI
Tulisan ini di buat agar supaya kita dapat memahami tentang apa itu limbah
B3 dan menanggulangi dampak yang terjadi dari pencemaran limbah oli bekas
terhadap lingkungan yang ada di sekitar kita dan juga ekosistem yang ada disekitarnya.
PENDAHULUAN
Latar belakang
Akhir-akhir ini makin banyak
limbah-limbah dari pabrik, rumah tangga, perusahaan, kantor-kantor,
sekolah dan sebagainya yang berupa cair, padat bahkan berupa zat gas dan
semuanya itu berbahaya bagi kehidupan kita. Tetapi ada limbah yang lebih berbahaya
lagi yang disebut dengan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Hal tersebut
sebenarnya bukan merupakan masalah kecil dan sepele, karena apabila limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun(B3) tersebut dibiarkan ataupun dianggap sepele
penanganannya, atau bahkan melakukan penanganan yang salah dalam menanganani
limbah B3 tersebut, maka dampak dari Limbah Bahan Berbahaya dan beracun
tersebut akan semakin meluas, bahkan dampaknyapun akan sangat dirasakan bagi
lingkungan sekitar kita, dan tentu saja dampak tersebut akan menjurus pada
kehidupan makhluk hidup baik dampak yang akan dirasakan dalam jangka pendek
ataupun dampak yang akan dirasakan dalam jangka panjang dimasa yang akan
datang.
Kita tidak akan tahu seberapa
parah kelak dampak tersebut akan terjadi,namun seperti kata pepatah”Lebih Baik
Mencegah Daripada Mengobati”, hal tersebut menjadi salah satu aspek pendorong
bagi kita semua agar lebih berupaya mencegah dampak dari limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun tersebut, ketimbang menyaksikan dampak dari limbah B3 tersebut
telah terjadi dihadapan kita, dan kita semakin sulit untuk menanggulanginya
Secara garis besar,hal tersebut menjadi salah satu
patokan bagi kita,bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan tanggung jawab
kita bersama untuk menanggulanginya,khususnya pada masalah limbah Bahan
Berbahaya dan(B3) Beracun tersebut. Maka dari itu penulis mengangkat topic ini
untuk diketahui lebih lanjut tentang masalah B3 tersebut.
Tujuan
Tujuan utama
dari pembuatanpenulisan ini adalah supaya kita dapat mengetahui betapa
pentingnya menjaga dan mencegah dampak dari limbah B3, serta cara pengelolahan
dari limbah B3 di berbagai industri.
Permasalahan
Permasalahan
utamanya adalah kurangnya memperhatikan kita dampak yang akan terjadi bila kita
tidak dapat mengelolah limbah B3 dengan baik.
LANDASAN
TEORI
Limbah B3
Limbah B3
adalah limbah dari sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya yang beracun karena sifat, konsentrasinya atau jumlahnya yang secara
langsung maupun tidak langsung dapat mencemari lingkungan hidup dan
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup yang lain.
Limbah
beracun adalah limbah yang mengandung pencemaran yang bersifat racun bagi
manusia dan lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius
apabila masuk kedalam tubuh melalui pernafasan, kulit, dan mulut. Indicator
racun yang di gunakan adalah TCLP (Toxicity Characteristics Leacing Pocedure) .
Berdasarkan PP 85 tahun 1999 karakteristik limbah di bagi menjadi 7, yaitu :
A.
mudah
meledak
B.
mudah
terbakar
C.
bersifat
reaktif
D.
beracun
E.
menyebabkan
infeksi
F.
bersifat
korosif
G.
pengujian
toksikologi untuk menentukan sifat dan atau kronik
limbah yang
dihasilkan dari usaha perbengkelan juga dapat menyebabkan pencemaran terhadap
air, tanah maupun udara sekitar apabila tidak dikelolah dengan benar. Limbah B3
yang dihasilkan dari usaha bengkel antara lain limbah padat dan limbah cair.
Limbah B3 padat meliputi limbah logam yang di hasilkan dari kegiatan
perbengkelan seperti skrup,potongan logam, lap kain yang telah terkontaminasi,
dan serbuk besi . sedangkan limbah cair meliputi oli bekas, pelarut datu pembersih
dari aki bekas.
Limbah akibat kegiatan perbengkelan
dapat menimbulkan pencemaran terhadap tanah, air maupun udara di sekitarnya
kalau tidak di kelolah dengan benar. Hal ini di sebabkan karena jenis limbah
yang di hasilkan pleh bengkel ii berupa limbah cair, padat dan gas.
Pada
pembahasan kali ini penulis ingin menjelaskas salah satu bagian dari limbah B3
yang di hasilkan dari kegiatan di bengkel sepedah motor atau mobil, yakni akan
membahas tentang oli bekas.
OLI
Oli adalah minyak pelumas mesin atau
yang lebih dikenal oli mesin memang banyak ragam dan macamnya . bergantung
penggunaaan jenis oli itu sendiri yang membutuhkan oli yang tepat untuk
menambahkan atau mengawetkan usi pakai 9 (life time) mesin. Oli berfungsi sebagai
pelumas agar mesin dapat berjalan mulus tanpa gangguan, sekaligus sebagai
pendingin dan penyekat. Oli mengandung lapisan-lapisan halus, berfungsi
mencegah terjadinya benturan antara logam dengan logam komponenmesin seminimal
mungkin, mencegah goresan atau ke ausan. Untuk itu kegunaan oli sangatlah vital
bagi kendaraan bermotor, sehingga perlu di lakukan peruses pergantian secara
berkala sehingga mesin biasa selalu dalam keadaan baik.
Spesifikasi
oli ditentukan susai dengan kapasitas
volume maupun kebutuhan mesin, maka semakin kental oli, tingkat kebocoran akan
semakin kecil, namun di sisi lain mengakibatkan bertambanya beban kerja bagi
pompa oli. Mutu dari oli sendiri di tunjukan oleh kode API (American Petroleum
Institute) di ikuti oleh tingkatan huruf belakangnya. API: SL,kode S (spark),
menandakan pelumas untuk mesin bensin, nilai kedua menunjukan nilai mutu oli,
semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dan melapisi komponen dengan
lapisan film dan semakin sesuai dengan kebutuhan mesin modern
Penanggulangan Limbah Oli
Dalam penanggulangan pencemaran oli
dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya :
1. Proses
Biologi
Dalam
penelitian ini karakteristik biodegradasi dilakukan secara batch aero
menggunakan kultur campuran bakteri bacillus psychrosaccarolyticus dan
citrobacter diversus. Hasil penelitian menunjukan degradasi buangan minyak
tanpa penambahan ko-substrat pada konsentrasi minyak 0,75% (v/v) dengan suhu
inkubasi C di peroleh laju pertumbuhan spesifik
(µ) dan penyisihan COD tertinggi yaitu 0,0155 jam-1 dan 76%. Laju pertumbuhan
spesifik maksimum (µm) dan K8 masing-masing sebesar 0,0155 jam- 1 dan 0,1107%
(v/v). kultur campuran bakteri ini mampu mendegradasi minyak pada rentang suhu
10- C, dengan laju
pertumbuhan spesifik tertinggi (µ) diperoleh pada suhu 35 pada
konsentrasi minyak 0,75% (v/v). kultur campuran bakteri ini juga mampu
mendegradasi tiga jenis minyak yang berbeda yaitu jenis minyak dari Perusahaan
Minyak Unocal, jenis minyak dari perusahaan Minyak Expan, dan oli kalengan merk
mesran pada konsentrasi 0,75% dan 1,0% (v/v) dengan pertumbuhan terbaik pada
minyak oli kalengan merk mesran, diperoleh nilai laju pertumbuhan spesifik dan
penyisihan COD terbesar masing-masing sebesar 0,0227 jam-1 dan 82%.
2. Proses lima
tahap dari Mohawk-cep
Metode ini yaitu melakukan proses
pemurnian oli sehingga dapat di pergunakan kembali, sehingga dampak pencemaran
berkurang.
3. Proses Oil
Trap
Oil trap merupakan teknologi yang
mengubah limbah menjadi air bersih, limbah oli bekas di olah melalui
filterisasi menggunakan bahan alami. Bahan penjernihan yang di gunakan yakni
arang aktif, pasir zeolit, ijuk, pasir silica dan elemen lain
4. Mengubah oli
bekas menjadi bahan bakar
Proses yang dilakukan melalui
tahapan absorsi dan distilasi (untuk mengolah oli bekas menjadi sample bahan
bakar).
METODE PENULISAN DAN DATA
Metode
penulisan dan pengambilan data kali ini dilakukan dengan cara melihat dan
mengambil sumber dari situs internet dengan tema “ limbah b3 “.
ANALISA
Oli bukanlah
hal yang asing lagi bagi telinga kita bahkan mungkin sangat familiar dengan
kita khususnya yang memiliki kedaraan bermotor, karena dimana ada suatu mesin
pasti terdapat oli dan kita pasti pernah mengganti oli mesin, untuk itu kita
harus mengetahui seberapa pentingnya oli dan dampaknya oli bekas apabila di
buang sembarangan yang berdampak pada lingkungan sekitar dan kesehatan.
Oli adalah
pelumas mesin atau lebih di kenal dengan oli mesin yang memiliki banyak
ragamnya sesuai dengan kebutuhan dari mesin tersebut, oli mesin memiliki batas
atau tingkat kekentalan yang di perlukan untuk mesin (life time) untuk itu di
perlukan pergantian yang berkala untuk menghasilkan performa mesin yang baik,
pada saat pergantian berkala kita perlu memperhatikan efek dari oli yang telah
tidak di gunakan sehingga tidak merusak ekosistem lingkungan dan sekitarnya,
maka di butuhkan proses penanggulangan dari oli bekas tersebut, yakni dengan
cara :
1.
Proses
biologi
2.
Proses lima
tahap dari Mohawk-cep
3.
Proses Oil
Trap
4.
Mengubah oli
bekas menjadi bahan bakar
Sehingga
dengan cara tersebut kita dapat mengurangi dampak yang di berikan dari oli
bekas tersebut. Sehingga kita dapat meminimalisir adanya pencemaran terhadap
lingkungan dan ekosistem yang ada di sekitarnya.
KESIMPULAN
Pencemaran
oli bekas adalah salah satu pencemaran dari bengkel yang patut kita perhatikan
dan tidak boleh disepelekan, karena jika tidak kita perhatikan banyak dampak
pencemaran yang terjadi atau di akibatkan karena oli bekas tersebut, antara
lain pencemaran terhadap air, pencemaran terhadap tanah, serta pencemaran
terhadap ekosistem yang hidup disekitarnya. Kita harus memperhatikan oli bekas
agar diolah kembali dan tidak mencemari lingkungan ekosistem di sekitarnya.
Sumber :