Rabu, 02 Oktober 2013

limbah b3



LIMBAH B3
ABSTRAKSI
Tulisan ini di buat agar supaya kita dapat memahami tentang apa itu limbah B3 dan menanggulangi dampak yang terjadi dari pencemaran limbah oli bekas terhadap lingkungan yang ada di sekitar kita dan juga ekosistem yang ada disekitarnya.
PENDAHULUAN
Latar belakang
Akhir-akhir ini makin banyak limbah-limbah dari pabrik, rumah tangga, perusahaan,  kantor-kantor, sekolah dan sebagainya yang berupa cair, padat bahkan berupa zat gas dan semuanya itu berbahaya bagi kehidupan kita. Tetapi ada limbah yang lebih berbahaya lagi yang disebut dengan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Hal tersebut sebenarnya bukan merupakan masalah kecil dan sepele, karena apabila limbah Bahan Berbahaya dan Beracun(B3) tersebut dibiarkan ataupun dianggap sepele penanganannya, atau bahkan melakukan penanganan yang salah dalam menanganani limbah B3 tersebut, maka dampak dari Limbah Bahan Berbahaya dan beracun tersebut akan semakin meluas, bahkan dampaknyapun akan sangat dirasakan bagi lingkungan sekitar kita, dan tentu saja dampak tersebut akan menjurus pada kehidupan makhluk hidup baik dampak yang akan dirasakan dalam jangka pendek ataupun dampak yang akan dirasakan dalam jangka panjang dimasa yang akan datang.
Kita tidak akan tahu seberapa parah kelak dampak tersebut akan terjadi,namun seperti kata pepatah”Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati”, hal tersebut menjadi salah satu aspek pendorong bagi kita semua agar lebih berupaya mencegah dampak dari limbah Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut, ketimbang menyaksikan dampak dari limbah B3 tersebut telah terjadi dihadapan kita, dan kita semakin sulit untuk menanggulanginya
Secara garis besar,hal tersebut menjadi salah satu patokan bagi kita,bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menanggulanginya,khususnya pada masalah limbah Bahan Berbahaya dan(B3) Beracun tersebut. Maka dari itu penulis mengangkat topic ini untuk diketahui lebih lanjut tentang masalah B3 tersebut.
Tujuan
Tujuan utama dari pembuatanpenulisan ini adalah supaya kita dapat mengetahui betapa pentingnya menjaga dan mencegah dampak dari limbah B3, serta cara pengelolahan dari limbah B3 di berbagai industri.
Permasalahan
Permasalahan utamanya adalah kurangnya memperhatikan kita dampak yang akan terjadi bila kita tidak dapat mengelolah limbah B3 dengan baik.
LANDASAN TEORI
Limbah B3
Limbah B3 adalah limbah dari sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya yang beracun karena sifat, konsentrasinya atau jumlahnya yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemari lingkungan hidup dan membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup yang lain.
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemaran yang bersifat racun bagi manusia dan lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernafasan, kulit, dan mulut. Indicator racun yang di gunakan adalah TCLP (Toxicity Characteristics Leacing Pocedure) . Berdasarkan PP 85 tahun 1999 karakteristik limbah di bagi menjadi 7, yaitu :
A.                mudah meledak
B.                 mudah terbakar
C.                 bersifat reaktif
D.                beracun
E.                 menyebabkan infeksi
F.                  bersifat korosif
G.                pengujian toksikologi untuk menentukan sifat dan atau kronik
limbah yang dihasilkan dari usaha perbengkelan juga dapat menyebabkan pencemaran terhadap air, tanah maupun udara sekitar apabila tidak dikelolah dengan benar. Limbah B3 yang dihasilkan dari usaha bengkel antara lain limbah padat dan limbah cair. Limbah B3 padat meliputi limbah logam yang di hasilkan dari kegiatan perbengkelan seperti skrup,potongan logam, lap kain yang telah terkontaminasi, dan serbuk besi . sedangkan limbah cair meliputi oli bekas, pelarut datu pembersih  dari aki bekas.
Limbah akibat kegiatan perbengkelan dapat menimbulkan pencemaran terhadap tanah, air maupun udara di sekitarnya kalau tidak di kelolah dengan benar. Hal ini di sebabkan karena jenis limbah yang di hasilkan pleh bengkel ii berupa limbah cair, padat dan gas.

Pada pembahasan kali ini penulis ingin menjelaskas salah satu bagian dari limbah B3 yang di hasilkan dari kegiatan di bengkel sepedah motor atau mobil, yakni akan membahas tentang oli bekas.
OLI
Oli adalah minyak pelumas mesin atau yang lebih dikenal oli mesin memang banyak ragam dan macamnya . bergantung penggunaaan jenis oli itu sendiri yang membutuhkan oli yang tepat untuk menambahkan atau mengawetkan usi pakai 9 (life time) mesin. Oli berfungsi sebagai pelumas agar mesin dapat berjalan mulus tanpa gangguan, sekaligus sebagai pendingin dan penyekat. Oli mengandung lapisan-lapisan halus, berfungsi mencegah terjadinya benturan antara logam dengan logam komponenmesin seminimal mungkin, mencegah goresan atau ke ausan. Untuk itu kegunaan oli sangatlah vital bagi kendaraan bermotor, sehingga perlu di lakukan peruses pergantian secara berkala sehingga mesin biasa selalu dalam keadaan baik.
Spesifikasi oli ditentukan  susai dengan kapasitas volume maupun kebutuhan mesin, maka semakin kental oli, tingkat kebocoran akan semakin kecil, namun di sisi lain mengakibatkan bertambanya beban kerja bagi pompa oli. Mutu dari oli sendiri di tunjukan oleh kode API (American Petroleum Institute) di ikuti oleh tingkatan huruf belakangnya. API: SL,kode S (spark), menandakan pelumas untuk mesin bensin, nilai kedua menunjukan nilai mutu oli, semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dan melapisi komponen dengan lapisan film dan semakin sesuai dengan kebutuhan mesin modern
Penanggulangan Limbah Oli
Dalam penanggulangan pencemaran oli dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya :

1.      Proses Biologi
Dalam penelitian ini karakteristik biodegradasi dilakukan secara batch aero menggunakan kultur campuran bakteri bacillus psychrosaccarolyticus dan citrobacter diversus. Hasil penelitian menunjukan degradasi buangan minyak tanpa penambahan ko-substrat pada konsentrasi minyak 0,75% (v/v) dengan suhu inkubasi C di peroleh laju pertumbuhan spesifik (µ) dan penyisihan COD tertinggi yaitu 0,0155 jam-1 dan 76%. Laju pertumbuhan spesifik maksimum (µm) dan K8 masing-masing sebesar 0,0155 jam- 1 dan 0,1107% (v/v). kultur campuran bakteri ini mampu mendegradasi minyak pada rentang suhu 10- C, dengan laju pertumbuhan spesifik tertinggi (µ) diperoleh pada suhu 35  pada konsentrasi minyak 0,75% (v/v). kultur campuran bakteri ini juga mampu mendegradasi tiga jenis minyak yang berbeda yaitu jenis minyak dari Perusahaan Minyak Unocal, jenis minyak dari perusahaan Minyak Expan, dan oli kalengan merk mesran pada konsentrasi 0,75% dan 1,0% (v/v) dengan pertumbuhan terbaik pada minyak oli kalengan merk mesran, diperoleh nilai laju pertumbuhan spesifik dan penyisihan COD terbesar masing-masing sebesar 0,0227 jam-1 dan 82%.

2.      Proses lima tahap dari Mohawk-cep
Metode ini yaitu melakukan proses pemurnian oli sehingga dapat di pergunakan kembali, sehingga dampak pencemaran berkurang.

3.      Proses Oil Trap
Oil trap merupakan teknologi yang mengubah limbah menjadi air bersih, limbah oli bekas di olah melalui filterisasi menggunakan bahan alami. Bahan penjernihan yang di gunakan yakni arang aktif, pasir zeolit, ijuk, pasir silica dan elemen lain

4.      Mengubah oli bekas menjadi bahan bakar
Proses yang dilakukan melalui tahapan absorsi dan distilasi (untuk mengolah oli bekas menjadi sample bahan bakar).


METODE PENULISAN DAN DATA
Metode penulisan dan pengambilan data kali ini dilakukan dengan cara melihat dan mengambil sumber dari situs internet dengan tema “ limbah b3 “.
ANALISA
Oli bukanlah hal yang asing lagi bagi telinga kita bahkan mungkin sangat familiar dengan kita khususnya yang memiliki kedaraan bermotor, karena dimana ada suatu mesin pasti terdapat oli dan kita pasti pernah mengganti oli mesin, untuk itu kita harus mengetahui seberapa pentingnya oli dan dampaknya oli bekas apabila di buang sembarangan yang berdampak pada lingkungan sekitar dan kesehatan.
Oli adalah pelumas mesin atau lebih di kenal dengan oli mesin yang memiliki banyak ragamnya sesuai dengan kebutuhan dari mesin tersebut, oli mesin memiliki batas atau tingkat kekentalan yang di perlukan untuk mesin (life time) untuk itu di perlukan pergantian yang berkala untuk menghasilkan performa mesin yang baik, pada saat pergantian berkala kita perlu memperhatikan efek dari oli yang telah tidak di gunakan sehingga tidak merusak ekosistem lingkungan dan sekitarnya, maka di butuhkan proses penanggulangan dari oli bekas tersebut, yakni dengan cara :
1.                  Proses biologi
2.                  Proses lima tahap dari Mohawk-cep
3.                  Proses Oil Trap
4.                  Mengubah oli bekas menjadi bahan bakar
Sehingga dengan cara tersebut kita dapat mengurangi dampak yang di berikan dari oli bekas tersebut. Sehingga kita dapat meminimalisir adanya pencemaran terhadap lingkungan dan ekosistem yang ada di sekitarnya.
KESIMPULAN
Pencemaran oli bekas adalah salah satu pencemaran dari bengkel yang patut kita perhatikan dan tidak boleh disepelekan, karena jika tidak kita perhatikan banyak dampak pencemaran yang terjadi atau di akibatkan karena oli bekas tersebut, antara lain pencemaran terhadap air, pencemaran terhadap tanah, serta pencemaran terhadap ekosistem yang hidup disekitarnya. Kita harus memperhatikan oli bekas agar diolah kembali dan tidak mencemari lingkungan ekosistem di sekitarnya.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar