Selasa, 20 Maret 2012

Pembagian Ilmu


PEMBAGIAN ILMU PENGETAHUAN

ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.[1] Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.[2]
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (material saja), atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.

Ilmu pengetahuan yang pertama adalah filsafat. Filsafat itu dapat dikatakan sebagai induk dari segala ilmu. Oleh orang Yunani, filsafat itu diberi nama: “philosophia” yang berarti cinta akan ilmu pengetahuan. Filsafat membicarakan hakikat hidup dan kehidupan di dunia. Yang dipersoalkannya misalnya, apakah asal mula hidup ini, apakah tujuan hidup ini, apakah ada hidup sebelum sekarang ini dan lain sebagainya. Ilmu yang pertama ini murni sifatnya. Timbulnya ilmu ini didorong oleh hasrat manusia untuk menyelidiki dan untuk mengetahui saja. Tidak terkandung dalam pikiran manusia untuk mempergunakan ilmu itu sebagai alat untuk memperbaiki kehidupan. Hasrat hanya untuk mencari pengetahuan semata-mata dengan tidak mengharapkan keuntungan dari pengetahuan itu. Filsafat sifatnya hanya sekedar merenungkan.

Dengan berkembangnya masyarakat, maka terasa dalam hidup itu perlu adanya alat-alat yang dapat menolong manusia. Dengan demikian timbullah hasrat untuk menyelidiki alam sekitar. Diusahakan agar hasil penyelidikan itu dapat dipergunakan untuk keperluan hidup. Sejak itu timbullah ilmu-ilmu baru sebagai cabang dari ilmu pengetahuan yang pertama tadi. Mula-mula cabang-cabang ilmu pengetahuan yang baru timbul itu masih berhubungan erat dengan induk ilmu tadi. Akan tetapi lambat laun ilmu baru itu melepaskan diri daripadanya. Timbullah tiga cabang ilmu pengetahuan baru yaitu: dari filsafat alam timbullah ilmu pengetahuan alam atau natural science, dari filsafat moral timbullah ilmu pengetahuan sosial atau social science dan ilmu pengetahuan kerohanian atau disebut juga humanitarian science.

Natural science timbul lebih dahulu dari kedua cabang ilmu yang disebut terakhir. Adapun sebabnya berhubungan erat dengan obyek ilmu ini sendiri. Obyek daripada ilmu ini adalah kenyataan yang dapat diketahui dengan pancaindera. Obyek kedua ilmu lainnya tidak mudah diketahui oleh panca indera. Natural science ini meliputi ilmu-ilmu sebagai berikut: ilmu alam, ilmu pasti, ilmu kimia, geologi, anatomi, fisiologi dan embriologi.

Kemudian daripada itu timbullah social science dan humanitarian science. Yang termasuk ke dalam social science adalah sosiologi, ekonomi, hukum, dan tata negara. Yang termasuk ke dalam humanitarian science adalah etika, sejarah, sastra, antropologi, dan epistemologi. Obyek dari kedua cabang ilmu ini lain dari obyek natural science. Obyek ilmu-ilmu ini adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan manusia di dalam masyarakat.

Sekalipun telah dikatakan bahwa ilmu-ilmu sosial berobyekkan masyarakat, tidaklah berarti bahwa masing-masing ilmu sosial meninjau seluruhnya seluk-beluk masyarakat. Tiap-tiap ilmu sosial itu hanyalah meninjau dari sudut tertentu saja. Memang suatu ilmu tidak berusaha untuk mencakup seluruhnya segala masalah-masalah yang ada di dalam masyarakat. Ilmu ekonomi misalnya, adalah suatu ilmu sosial yang mempelajari masyarakat dari sudut tertentu yaitu dari sudut usahanya untuk mencapai kemakmuran.

Sumber: Wikipedia
2. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
Pengertian Ilmu dan Ilmu pengetahuan menurut beberapa ahli:
Mohammad HattaIlmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.
Ralp Ross dan Ernest Van Den HaagIlmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
Karl PearsonIlmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah sederhana.
Ashely Montagu, Guru Besar Antropolo di Rutgers UniversityIlmu adalah pengetahuan yang disususn dalam satu system yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menetukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
Harsojo, Guru Besar antropolog di Universitas PajajaranIlmu adalah:
Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan
Suatu pendekatan atau mmetode pendekatan terhadap seluruh dunia empirisyaitu dunia yang terikat oleh factor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera manusia.
Suatu cara menganlisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk: “jika,….maka…”
Afanasyef, seorang pemikir Marxist bangsa RusiaIlmu adalah pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat, dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, kategori dan hukum-hukum, yang ketetapnnya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis.
Communality, The Liang Gie 1991Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang  benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum .
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+ilmu+pengetahuan&meta=&aq=f&oq=definisi+ilmu+pengetahuan&fp=7e99b3a5df14a093
J. Haberer 1972 Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+ilmu+pengetahuan&meta=&aq=f&oq=definisi+ilmu+pengetahuan&fp=7e99b3a5df14a093
J.D. Bernal 1977Suatu pranata atau metode yang  membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+ilmu+pengetahuan&meta=&aq=f&oq=definisi+ilmu+pengetahuan&fp=7e99b3a5df14a093
E. Cantote 1977Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+ilmu+pengetahuan&meta=&aq=f&oq=definisi+ilmu+pengetahuan&fp=7e99b3a5df14a093
Cambridge-Dictionary 1995
Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan  tertentu dengan sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.



Rabu, 14 Maret 2012

Mitos


PENGERTIAN DAN CONTOH-CONTOH MITOS DI INDONESIA



Dalam melacak sejarah tradisi masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan salah satunya adalah dari cerita-cerita Mitos. Disini kita akan membahas tentang apa itu Mitos, Pengertian Mitos dan agar lebih mudah memahami tentang Mitos kita juga akan memberikan contoh-contoh Mitos dari Indonesia.
MITOS

a. Pengertian Mitos
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi  oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia  lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar  terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan  petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya.

b. Contoh-contoh Mitos
begitu banyak contoh-contoh mitos yang ada di dindonesia. karena kita tahu sendiri bahwa memang Mitos sangat berhubungan dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongen suci. ini adalah beberapa contoh Mitos yang ada di Indonesia.
1. Cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra Utara)
2. Cerita barong di Bali.
3. Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para dewa ke Gunung Semeru yang dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali.
4. Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan)
5. Cerita Joko Tarub
6. Cerita Dewi Nawangwulan 
7. Dan lain sebagainya



Cerita mitologi yang paling luas persebarannya hampir di seluruh Asia Tenggara adalah mitologi Dewi Padi atau Dewi Sri. Yaitu cerita tentang asal usul beras yang dikaitkan dengan cerita Dewi Sri. Hampir seluruh daerah di Indonesia, mitologi tentang beras selalu dikaitkan dengan cerita Dewi Sri. Walaupun tema ceritanya sama, yaitu Dewi Sri, tetapi setiap daerah memiliki cerita yang berbeda tentang tokoh Dewi Sri ini. Baiklah, berikut ini akan sedikit disampaikan cerita tentang Dewi Sri dengan versi cerita yang berbeda. Menurut versi di daerah Surabaya, Dewi Sri adalah seorang putri dari Kerajaan Purwacarita. Ia mempunyai seorang saudara laki-laki yang bernama Sadana. Pada suatu hari selagi tidur, kedua anak raja itu disihir oleh ibu tiri mereka. Sadana diubah menjadi seekor burung layang-layang, dan Sri diubah menjadi ular sawah. Dengan demikian, Sri menjadi dewi padi dan kesuburan. 
Ada pula daerah lain, memili versi yang berbeda tentang cerita Dewi Sri. Menurut ceritanya, padi berasal dari jenazah Dewi Sri, istri Dewa Wisnu. Selain padi masih ada tanaman-tanaman lainnya, yang juga berasal dari jenazah Dewi Sri. Dari tubuhnya tumbuh pohon aren, dari kepalanya tumbuh pohon kelapa, dari kedua tangannya tumbuh pohon buah-buahan, dan dari kedua kakinya tumbuh tanaman akar-akaran seperti ubi jalar dan ubi talas. Dewi Sri meninggal karena dirongrong terus-menerus oleh raksasa yang bernama Kala Gumarang. Raksasa ini wataknya sangat keras hati, sehingga setelah meninggal ia masih berkesempatan untuk menjelma menjadi rumput liar, yang selalu mengganggu tanaman padi (jelmaan Dewi Sri), yang menjadi kecintaannya itu.

Dari contoh mitologi tentang Dewi Sri tersebut, menunjukkan bagaimana masyarakat pada masa sebelum tulisan menjelaskan tentang asal usul padi sebagai suatu bentuk kejadian alam. Kita tidak bisa melacak dengan menggunakan sumber-sumber tertulis, sebab tidak ditemukan sumber-sumbernya. Yang kita temukan adalah suatu cerita rakyat tentang Dewi Sri dalam bentuk tradisi lisan. Cerita ini sudah mengalami pewarisan dari generasi ke generasi. Bahkan sampai sekarang di beberapa daerah, tokoh Dewi Sri dianggap sebagai dewi yang memberi kesuburan pada penanaman padi, sehingga kalau habis panen diadakan upacara sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada Dewi Sri.

memang pada materi tentang " Pengertian dan Contoh-contoh Mitos" kami hanya sedikit menemukan hal-hal yang berkaitan dengan Mitos. Dan dari referensi kami yaitu 4 buku BSE sejarah kelas 10 SMA. yang ditulis tentang Mitos hanya sedikit karena Mitos merupakan salah satu cara kita menelusuri jejak sejarah tradisi bangsa Indonesia sebelum mengenal aksara [tulisan]. Tapi walaupun materi ini hanya sedikit saya harap bisa membati kalian semua yang ingin mengerti tentang apa itu Mitos.


Mitos Barong Mahluk Mitologi Bali
Indonesia mempunyai banyak mitos mengenai mahluk mitologi, salah satu yang populer adalah barong, barong ini adalah mahluk mitologi yang terkenal dalam mitologi hindu. Barong adalah karakter dalam mitologi Bali. Ia adalah raja dari roh-roh serta melambangkan kebaikan. Ia merupakan musuh Rangda dalam mitologi Bali. Banas Pati Rajah adalah roh yang mendampingi seorang anak dalam hidupnya. Banas Pati Rajah dipercayai sebagai roh yang menggerakkan Barong. Sebagai roh pelindung, Barong sering ditampilkan sebagai seekor singa. Sendratari tradisional di Bali yang menggambarkan pertempuran antara Barong dan Rangda sangatlah terkenal dan sering dipertunjukkan sebagai atraksi wisata.
Description: barong 300x199 Mitos Barong Mahluk Mitologi Bali
Barong singa adalah salah satu dari lima bentuk Barong. Di pulau Bali setiap bagian pulau Bali mempunyai roh pelindung untuk tanah dan hutannya masing-masing. Setiap Barong dari yang mewakili daerah tertentu digambarkan sebagai hewan yang berbeda. Ada babi hutan, harimau, ular atau naga, dan singa. Bentuk Barong sebagai singa sangatlah populer dan berasal dari Gianyar. Di sini terletak Ubud, yang merupakan tempat pariwisata yang terkenal. Dalam Calonarong atau tari-tarian Bali, Barong menggunakan ilmu gaibnya untuk mengalahkan Rangda

Daftar Pustaka :

Mitos Leak Bali dan Rangda | Mitologi Bali
Leak dikenal sebagai mahluk mitologi dari bali, leak juga bisa disebut salah satu hantu yang paling menyeramkan di indonesia. selain leak ada juga mahluk menyeramkan lain menurut kepercayaan bali yang dikenal dengan Rangda.
Description: rangda 300x199 Mitos Leak Bali dan Rangda | Mitologi Bali
Rangda adalah ratu dari para leak dalam mitologi Bali. Makhluk yang menakutkan ini diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta memimpin pasukan nenek sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol kekuatan baik. Diceritakan bahwa kemungkinan besar Rangda berasal dari ratu Manendradatta yang hidup di pulau Jawa pada abad yang ke-11. Ia diasingkan oleh raja Dharmodayana karena dituduh melakukan perbuatan sihir terhadap permaisuri kedua raja tersebut. Menurut legenda ia membalas dendam dengan membunuh setengah kerajaan tersebut, yang kemudian menjadi miliknya serta milik putra Dharmodayana, Erlangga. Kemudian ia digantikan oleh seseorang yang bijak. Nama Rangda berarti juga janda. Rangda sangatlah penting bagi mitologi Bali. Pertempurannya melawan Barong atau melawan Erlangga sering ditampilkan dalam tari-tarian. Tari ini sangatlah populer dan merupakan warisan penting dalam tradisi Bali. Rangda digambarkan sebagai seorang wanita dengan rambut panjang yang acak-acakan serta memiliki kuku panjang. Wajahnya menakutkan dan memiliki gigi yang tajam.
Sedangkan Leak adalah penyihir jahat. Le artinya penyihir dan ak artinya jahat. Leak hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun pemburu leak. Di siang hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan pada malam hari ia berada di kuburan untuk mencari organ-organ dalam tubuh manusia yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir. Ramuan sihir itu dapat mengubah bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi atau menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari orang hidup
Diceritakan juga bahwa Leak dapat berupa kepala manusia dengan organ-organ yang masih menggantung di kepala tersebut. Leak dikatakan dapat terbang untuk mencari wanita hamil, untuk kemudian menghisap darah bayi yang masih di kandungan. Ada tiga leak yang terkenal. Dua di antaranya perempuan dan satu laki-laki.
Menurut kepercayaan orang Bali, Leak adalah manusia biasa yang mempraktekkan sihir jahat dan membutuhkan darah embrio agar dapat hidup. Dikatakan juga bahwa Leak dapat mengubah diri menjadi babi atau bola api, sedangkan bentuk Leyak yang sesungguhnya memiliki lidah yang panjang dan gigi yang tajam. Beberapa orang mengatakan bahwa sihir Leak hanya berfungsi di pulau Bali, sehingga Leak hanya ditemukan di Bali.
Apabila seseorang menusuk leher Leak dari bawah ke arah kepala pada saat kepalanya terpisah dari tubuhnya, maka Leak tidak dapat bersatu kembali dengan tubuhnya. Jika kepala tersebut terpisah pada jangka waktu tertentu, maka Leak akan mati.
Topeng leak dengan gigi yang tajam dan lidah yang panjang juga kadang-kadang digunakan sebagai hiasan rumah.

Daftar Pustaka :

Mitos Trunyan Bali
[ sumber: wirajhana-eka.blogspot.com ] 09.02.2009 — Sabtu malam minggu, kira-kira jam 23 malam WITA, bosan dengan surfing di Net dan memantau Face book, munculah iseng, dan segera ku bangunlkan anak-anak dan Istri, “Mmmhhh…Mau ngga ke Danau Batur, Kintamani..Pagi- pagi, lihat matahari terbit di Danau, terus naik boat menuju Trunyan, lihat mayat-mayat yang tidak dikubur..tapi cuma di taro di bawah pohon namun bau mayat sama sekali ngga tercium?”.
Mendengar itu, kantuk mereka mendadak hilang dengan cepat dan ramai nya mereka berteriak, “Mau!..Mau!. .Mau!” (Lho,Koq…malah jadi kaya iklan provide selular, ya..)  Malam itu juga kami, berkemas secepat kilat, mampir sebentar ke Circle K, beli rokok, air dan cemilan kemudian tancap gas menuju Trunyan.
Kira-kira jam 02.30 pagi, sampailah di pinggiran Danau Batur, kintamani, di tempat penyeberangan. Ya, tidak ada siapa-siapa…hujan lebat. Sesuai rencana awal, maka kami teruskan tidur di kendaraan hingga kabut pagi menyelimuti danau.
Pagi itu, masih tidur…pokoknya belum bangun..arwah belum ngumpul… belum sempat menghirup secangkir kopi dan sebatang rokok, datanglah seorang penduduk. Ia adalah penduduk asli Kintamani. Setelah berbasa-basi sejenak, Ia menawari boat untuk mencapai Trunyan ditambah satu lokasi lagi ke pemandian air panas setelahnya. Di counter itu, aku lihat tariff Boat Trunyan VV adalah Rp 385.000,- (kira-kira, untuk tujuh orang dan Rp 375.000 untuk 5 orang). Penduduk asli kintamani ini menawarkan harga Rp 550.000 hingga semua urusan kami selesai. Ia akan menunggu. Tawar-menawar berakhir di angka Rp 500.000. Kemudian ku pikir, “Ah, biarlah..”
Sambil menunggu tukang boat itu mengambil Solar..datanglah satu-dua pedagang asongan..mulai mengerubungi kami..menawarkan aneka macam hiasan mainan berikut segala daya upaya mereka, Merayu. Istriku melihat mereka segera memberikan ‘pengarahan’ singkat kepada ku, “Udah..jangan beli apa-apa…”
Kelihatannya Pengalaman, menunjukan khasiatnya. Istriku, yang sebelum sudah berpesan singkat dan padat ketika melihat mereka datang, akhirnya luluh juga di serbuan itu. Ia akhirnya malah merogoh kocek membeli sesuatu yang jelas-jelas tidak kami perlukan. Melihat reaksi itu, Pedagang yang satunya lagi, mulai dengan metoda lain untuk ikut berpartisipasi menguras kocek! Padahal saat itu masih pagi sekali…belum lah jam 06.00!
“Buset!…”, Pikir ku, tapi untung si bapak tukang boat itu segera datang dengan solarnya dan kami buru-buru ikut untuk melepaskan diri dari jeratan para pemangsa kocek itu!..Tapi mereka memang hebat, hingga boat itu lepas dari talinya, tidak kunjung berhenti mereka berkicau!
Aku sudah 3 x Ke Danau Batur. Untuk ke Trunyan, maka dengan sekarang adalah untuk yang kedua kalinya. Tidak ada yang nyaman dengan tingkah pola penduduk kintamani. Cara mereka menawarkan, dagangan, menawarkan perahu dan mengemis lebih mirip orang tuli. Dari semua bahasa yang mereka ketahui dari para pengunjung, kelihatannya dari sekian perbendaharaan multi bahasa, hanya satu kata saja yang mereka tidak kenal, yaitu, “Tidak!”
Dua puluh menit kemudian, Setelah melewati Desa adat Trunyan, sampailah kami di tempat yang terkenal di seluruh dunia, dimana mayat diletakan begitu saja di bawah pohon. Tempat itu bernama Sema (Kuburan) Wayah (tua)
Ada yang berubah sejak pertama kali aku datang kesana. Sekarang Tempat pemberhentiannya berubah agak kesebalah kiri. Tempat itu sekarang ada beberapa bangunan termasuk Toilet. 20 meter kekanan ada Gapura masuk, di sema wayah. Hari itu ada empat mayat.
Mayat itu di letakan di dekat sebuah pohon besar, Pohon itu bernama Taru (pohon) Menyan (wangi), Pohon itu sudah berusia ratusan tahun. Pohon itulah yang menyerap bau dari proses pembusukan mayat.
Di kisahkan, bau harum taru menyan, memancing Ratu Gede Pancering Jagat mendatangi sumber bau. Di sekitar pohon-pohon hutan cemara Landung, beliau bertemu dengan Ida Ratu Ayu Dalem Pingit (Ratu Ayu Dalem Dasar). Mereka kemudian menikah dan disaksikan oleh penduduk Desa Hutan Landung yang sedang berburu. Sebelum meresmikan pernikahan, Ratu Gede mengajak penduduk Desa Cemara Landung untuk membuat desa yang bernama Taru Menyan dan lama kelamaan terkenal menjadi Trunyan. Itulah asal kata Trunyan.
Trunyan merupakan satu dari tiga Suku Bali asli, yaitu suku yang ada dibali sebelum Jaman Majapahit dan sebelum gelombang pengungsian warga kerajaan Majapahit terakhir yang menolak menjadi Muslim (hijrah ke Bali). Dua suku Bali asli lainnya adalah Suku Telengan di Karang Asem (Smarapura) dan Suku Yeh Tipat di Singaraja. Trunyan termasuk di lingkup Kabupaten Bangli.
Suku Trunyan, punya tiga cara unik menangani mayat, diupacarai yang setara dengan upacara ngaben di tempat lain:
- Untuk yang meninggal adalah Bayi, maka mayatnya dikubur. Tempat di kuburnya tidak diletakan begitu saja seperti yang sekarang aku lihat ini, lokasinya disebut Sema Muda,kira-kira 200 meter-an ke sebelah kanan lagi, namun sebelum Desa trunyan dari arah sekarang ini.
- Untuk yang meninggal adalah orang yang kecelakaan, dibunuh atau bukan karena mati normal. Maka mereka anggap itu mempunyai kesalahan besar. Lokasi mereka di kubur (Sema bantas) adalah di perbatasan antara desa Trunyan dan Desa abang. Letaknya Jauh dari tempat kami sekarang.
- Untuk yang mati normal, Mayat mereka diberi kain putih dan hanya diletakan dibawah Taru Menyan (Pohon waingi). Maksudnya mati normal adalah tidak punya salah/kesalahan sesuatu, diluar kreteria di atas.
Mayat itu diletakan di atas tanah dengan lubang yang sangat dangkal (kira-kira 10 - 20 cm). Tujuannya supaya tidak bergeser-geser (kerena bidang tanah ditempat itu tidaklah datar). Jumlah maksimum mayat yang diperkenankan ada di bawah pohon taro menyan itu adalah 11 mayat. Alasannya adalah mayat yang ke 12 dan seterusnya, baunya tempo-tempo ada…tempo- tempo tidak.
Kalo menurut perkiraan saya, bisa jadi itu disebabkan keterbatasan bau yang dapat diserap oleh taru menyan tersebut, yaitu kurang lebih sekitar 11 x 60 kg (asumsi berat rata-rata mayat) = 660 kg. Sehingga untuk menyerap mayat berikutnya menjadi tidak maksimal. Namun, Si tukang boat juga punya cerita lain.
Walaupun mayat itu mati normal, namun jika tidak sepenuhnya bersih dalam artian bersih dari kesalahan, maka bau mayat akan ada walaupun tempo-tempo ada dan tempo-tempo tidak. Bukan cuma itu, mayat yang ‘ada kesalahan’, lebih cepat busuk dari pada yang lain (rata-rata pembusukan normal adalah 2 bulanan).
Tukang boat itu, juga menambah ceritanya. Pernah pada suatu ketika, seorang turis yang berasal dari US, mengambil kenang-kenangan uang logam bolong (biasanya dipakai di proses penguburan di bali), ia bawa ke Amerika, di sana ia punya losmen..losmennya itu tempo-tempo berbau mayat hingga akhirnya sepi. Singkat cerita, ia kembalikan lagi uang logam bolong itu ke tempat asalnya.
Populasi desa trunyan, kira-kira 200 Kepala Keluarga, Mereka menganut perkawinan Patrilineal. Mereka adalah para penduduk asli turun temurun, tidak ada pendatang. Maksudnya, apabila ada perempuan menikah dengan orang luar, maka ia tidak lagi tinggal di desa itu dan menjadi orang luar. Apabila yang lelaki menikah dengan orang luar dan bersedia mengikuti adat istiadat desa, maka ia dapat tingga di sana.
Di desa itu ada Pura besar yang bernama Pura Pancerin Jagad, yang diartikan kurang lebih Pura Kancing Bumi. Pure pancering Jagad ini, diperkirakan dibangun di abad ke 9. Menurut riwayat, pada tahun Saka 813 (kira-kira 891 M), Raja Singhamandawa memberi ijin penduduk asli disana untuk mendirikan Pura Turun Hyang, tempat pemujaan Bhatara Da Tonta/Hyang Pancering Jagad.
Pura ini bertingkat tujuh (meru tumpang tujuh). Masyarakat Trunyan percaya pura ini adalah pura pertama yang dibangun di Pulau Dewata. Mahluk suci yang berstana di situ bernama Ratu Pancerin Jagad. Bentuk fisik duniawinya adalah batu yang tumbuh dari tanah (batu Megalitik). Mengapa disebut tumbuh adalah karena batu itu makin besar dari pertama kali ada (kira-kira jaman Majapahit).
Saat ini ada empat batu Pancerin Jagad. Yang tertua sepanjang kurang lebih 12 Cm dan yang termuda 6 Cm. Letaknya yang 8 Cm paling kiri, kemudian berurutan yaitu 12 Cm, 10Cm dan 6 Cm. (Ada yang mengatakan bahwa itu adalah Patung batu (megalitikum) setinggi 4 Meter)
Odalan (semacam Perayaan Ulang tahun) pura ini dilakukan setiap sasih kapat (Purnama penuh bulan ke empat penanggalan hindu) dan hanya bisa dilakukan bila musim panas tidak terlalu panjang, tidak ada orang meninggal dunia dan tidak ada yang melahirkan anak kembar buncing (kembar laki-laki dan perempuan). Jadi, jelas tidak dilakukan tiap enam bulan seperti pura-pura lain diseluruh bali dan belum tentu terjadi tiap tahun.
Masyarakat Trunyan merayakannya dengan pementasan tarian sakral, Barong Berutuk dan tari Sanghyang Dedari. Barong (semacam tarian topeng) Berutuk dilakukan dari pagi hingga menjelang matahari terbenam itu, penduduk Trunyan beramai-ramai berusaha merobek busana (keraras kering) yang dikenakan para pemain.
Para pemain Berutuk,terdiri dari lelaki semua, harus berjumlah ganjil, maksimum 21 orang, mereka membawa cambuk, berusaha mengusir siapa saja hendak menyobek busananya. Konon, sobekan daun keraras kering, dapat membuat Desa Trunyan yang kalau sedang lama tidak turun hujan, maka begitu upacara selesai, hujan-pun turun dengan deras.
Akibat adanya Ratu Pancerin jagad, maka masyarakat Trunyan percaya bahwa desanya menjadi satu-satunya desa di dunia ini yang anti gempa. Menurut cerita si tukang boat, Beberapa waktu yang lalu ada gempa yang terjadi di Seririt, Singaraja yang juga dirasakan oeh penduduk kintamani, namun tidak dirasakan di trunyan. Tanda adanya gempa disekitarnya dapat dilihat penduduk Trunyan melalui pancaran mata air yang keluar tidak lurus keluarnya namun bergoyang2.


Selasa, 13 Maret 2012

Kebudayaan Asing

Kebudayaan Asing

Macam-macam Kebudayaan Asing
Dalam lingkup lebih luas dikenal dengan adanya nilai-nilai budaya asing, nilai budaya asing itu yang bisa di bedakan menjadi budaya barat dan budaya timur.

MACAM – MACAM KEBUDAYAAN – BUDAYA TIMUR
Macam-macam kebudayaan yang pertama adalah budaya bangsa timur yang pada intinya bersumber pada nilai agama. Inti kepribadian buaya tmur terletak pada hatinya dimana dengan hatinya mereka bisa menyatukan akal budi, ituisi, intelegnsi dan perasaan.
Sesuatu yang baik menurut budaya timur adalah sesuatu yang diperoleh melalui pencairan zat yang satu, didalam diri kita ataupun di luarnya. Sikap orang timur terhadap alam adalah menyatu dengan alam, tidak mengeksploitasi alam, bahkan menginginkan harmoni dengan alam. Sebab alam merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan manusia.
Indonesia adalah sebagian wilayah yang menganut budaya timur, harus mementingkan kerohanian, keharmonisan, gotong-royong, dan perasaan manusia antar manusia, manusia dengan Tuhan. Oleh sebab itu, macam-macam kebudayaan Indonesia banyak memiliki kriteria yang sama dengan kebudayaan timur.

MACAM-MACAM KEBUDAYAAN-BUDAYA BARAT
Macam-macam nilai kebudayaan barat cenderung berbalik dengan kebudayaan timur. Kebudayaan barat menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan sehingga pola pemikirannya menghasilkan sains dan teknologi.
Budaya barat hanya meyakini sesuatu yang masuk akal saja, sehingga keagamaan dianggap sesuatu yang tidak masuk akal (irasional). Kehidupan barat lebih terpikat pada kemajuan material dan hidup. Sehingga mereka menganggap pikiran nilai-nilai hidup yang meminta kepekaan hati sebagai sesuatu yang tidak bermutu.

Dampak Masuknya Budaya Asing (Barat) Terhadap Budaya Bangsa Indonesia


Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu mengacu kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.
Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.
Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berprilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya dizaman Edan sekarang ini manusia hidup dalam tingkat Hidonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat islam untuk berprilaku. Salah satu contoh Serdehana sesuai dengan kenyataan, Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa kita, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing antara lain. terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak, “maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri”, jangan sampai melupakan budaya lama dengan sudah menemukan budaya baru.
Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara, Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.

Pengertian Budaya Asing / Barat

Budaya Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal Eropa.
Istilah "budaya Barat" digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
·         Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam hal seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya dari periode migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik, dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula pemikiran politik, argumen rasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi.
·         Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
·         Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih lanjut selama masa Romantisisme.
Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat.[1] Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.[2][3]
Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat moderen, antara lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.

Wujud

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
  • Gagasan (Wujud ideal)
    Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
  • Aktivitas (tindakan)
    Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
  • Artefak (karya)
    Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

[sunting] Komponen

Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
  • Kebudayaan material
    Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
  • Kebudayaan nonmaterial
    Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
  • Lembaga social
    Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier
  • Sistem kepercayaan
    Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
  • Estetika
    Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
  • Bahasa
    Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.
Daftar Pustaka : http://ilmuwanmuda.wordpress.com/berbagai-budaya-lokal-pengaruh-budaya-asing-dan-hubungan-antar-budaya/